Sri Handayani's Blog

Jum'at, 29 Mei 2020 Baru hari ke dua, kami bisa bersilaturahmi ke orang tua kami di kota lain (Madiun), walau tidak jauh dari Jombang di situasi pandemi Covid-19 ini, kami harus taat dengan peraturan, tetap SYAT@HOME. Lega rasanya bisa berjumpa walau hanya video call, kami bermaaf-maafan, sungkem lewat  udara, ya.. hati lega lihat orangtua alhamdulillah sehat di usianya yang sudah renta. Tak lama si bungsu dari tiga bersaudara ini, langsung minta HP yang kami gunakan video call, untuk dirinya sendiri, maklum si bungsu terlalu kangen sama mbah Kung dan mbah Putri (Uti) Dengan asyiknya berbagai gaya di tunjukkan ke Utinya dengan mengambil posisi berbagai arah dari sudut rumah kami. Diseberang sana terdengar suara Uti dan mbah Kung dengan suara khas yang renyah di usianya yang sudah renta menyapa si bungsu. Yaaa...suara yang selalu membuat anak-anak kami rindu dengan pelukannya, rindu dengan kasih sayangnya, maklum hanya bisa ketemu di momen-momen liburan sekolah. Dan Idul Fitri tahun

Kamis, 21 Mei 2020 Kata si Amir "Ah...Kawan...aku males mengerjakan pekerjaan rumah", kata si Beno "Kawan aku malah tidak semangat apa-apa di musim pandemi covid-19 seperti ini", kata si Cici "Aku ingin tidur terus saja, kan STAY@HOME". Hati-hati itu pertanda mendekati bahaya kawan. Jangan biarkan situasi seperti ini berkembang biak dan memperburuk diri dan menjadikan kita semangat badmood. Jika situasi seperti ini datang, kita harus segera menangkalnya dengan jurus mengembalikan motivasi. Motivasi sendiri menurut kamus bahasa Indonesia adalah "dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu". Motivasi sendiri bisa datang dari diri sendiri, orang di sekitar kita, keadaan atau situasi di sekitar kita, pokoknya dari berbagai arah. Yang jelas kita harus berusaha menumbuhkannya lagi dan lagi, dengan cara : 👁 Mengingat lagi tujuan hidup, artinya tujuan hidup kita mau di kema

Dari bangun tidur, sudah pingin pegang hp dan melepas jari-jemariku menulis, apalah yang penting nulis. Tapi situasi dan kondisi tak segera kunjung datang, lihat rumah kotor, cucian segunung, maklum ibu rumah tangga, yach...segera aku kerjakan dan berharap segera tuntas...gak apalah...lanjut saja... Bulan Ramadan tinggal beberapa hari lagi, dia akan pergi dan bulan Syawal akan tiba. Selamat meraih pahala terbaik di detik-detik terakhir Ramadan tahun ini. Ingin rasanya berlama-lama bercengkrama dengan ramadanku. Ingin rasanya selalu bermunajat di malam bulan yang penuh berkah ini, menyandarkan diri untuk kebaikan keluargaku, anak-anakku, keturunanku, bangsaku, negaraku. Berilah aku malam seribu bulanMu ya Rob..berilah.. Lindungilah tempat di mana aku berpijak dengan rahmatMu...lindungilah bangsaku dari segala marabahaya entah apalah namanya..corona ataulah covid-19 atau apalah namanya...singkirkanlah itu semua dari bumi pertiwiku ya Rob.. Aku adalah sekelumit dari ribuan, jutaan atau mi

Selasa, 19 Mei  Lebaran kurang beberapa hari lagi, meskipun lebaran ini berbeda dengan lebaran tahun-tahun sebelumnya karena wabah covid-19, tidak bisa melakukan sederetan kebiasaan seperti mudik ke orangtua di kota lain, silaturahmi sanak saudara, tak apalah...tetap bahagia bersama keluarga...tetap STAY@HOME. Seperti lebaran-lebaran sebelumnya, anak-anak selalu minta dibuatkan kue idolanya yaitu nastar buatanku. Mengapa selalu kue ini yang wajib ada di meja saji...?, padahal sudah ada sederetan kue lain dengan merk yang berbeda, dengan aneka rasa dari yang gurih, manis, lezatlah bisa menggoyangkan lidah setelah sholat Idul Fitri nanti. Kue NASTARku tidak bisa digantikan dengan sederetan kue-kue lezat yang lain bagi anak-anakku. Ternyata bukan karena rasa dari kue nastar itu sendiri. Rasanya juga biasa-biasa saja, tidak berbeda dengan yang di jual di pasaran, resepnya kurang-lebih juga hampir sama, bentuk juga tidak masalah bagi anak-anakku, mau bulat, lonjong atau apalah tidak masalah

Senin, 18 Mei 2020 Oleh : WIJAYA KUSUMA (Om Jay) GURU BLOGGER                                Bismillahirohmanirrohim, namaku SRI HANDAYANI, aku biasa di panggil bu Hand oleh siswa-siswi di SMP ISLAM NGORO JOMBANG, JATIM, terinspirasi oleh om Jay blogger terkenal dan bu Caprianjaya dari kata beliau " Teman-teman yang belum mulai, ayo mulai dengan 3 Alenia saja pasti bisa ". Awalnya aku hanya stay di tempat saja, hanya sesekali lihat blog teman-teman, itupun dengan pesimis, dan belum bisa komentar, karena belum tahu seluk-beluk dalam menulis, Apa bisa aku menulis sebaik teman-teman? Aku beranikan diri ikut webiner lewat zoom dengan nara sumber om jay (sapaan blogger terkenal bpk Wijaya Kusuma), host bu Caprianjaya (aku kagum dari chat beliau yang selalu memberi semangat), dan akhirnya aku ketemu dengan beliau di zoom, walau aku belum di sapa (lain kali berharap loo..🤲🤲🤲). Aku menyebut materi yang disampaikan om Jay, sebagai "JURUS JITU MENULIS 3 ALENIA" yang dilaks

Senin 18 Mei 2020 SEMANGAT DARI DR. CAPRIANJAYA           Pertama kalinya aku menulis di blog ini, tidak tahu apa yang harus aku tulis, anggap saja buku harian gitu saja, malu... namanya buku harian...ya aku anggap hanya aku yang tahu..aku singkirkan saja rasa malu itu, seakan-akan orang lain tidak tahu, cuwek saja...       Pingin rasanya menulis seperti teman-teman yang sudah mahir menulis,  tapi aku bingung mulai dari mana... Padahal aku sudah ikut bergabung di AISEI..ikut pertemuan lewat zoom episode 2 bersama om jay dan bu capri...lepas dari materi yang dibahas...yach aku tulis saja "curhatan".            Aku hanya mencoba menerapkan kata-kata bijak yang di tuliskan omjay di akhir ppt beliau.." Menulislah apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna (Pramoedya Ananta Tour, Rumah Kaca)"           Semoga setelah ini, ada kekuatan, inspirasi dan apalah...pokoknya bisa mengeluarkan tulisan ..