KUE SARANG TAWON Mencairkan Situasi Lebaran di Situasi Pandemi COVID-19

Jum'at, 29 Mei 2020



Baru hari ke dua, kami bisa bersilaturahmi ke orang tua kami di kota lain (Madiun), walau tidak jauh dari Jombang di situasi pandemi Covid-19 ini, kami harus taat dengan peraturan, tetap SYAT@HOME. Lega rasanya bisa berjumpa walau hanya video call, kami bermaaf-maafan, sungkem lewat  udara, ya.. hati lega lihat orangtua alhamdulillah sehat di usianya yang sudah renta. Tak lama si bungsu dari tiga bersaudara ini, langsung minta HP yang kami gunakan video call, untuk dirinya sendiri, maklum si bungsu terlalu kangen sama mbah Kung dan mbah Putri (Uti)

Dengan asyiknya berbagai gaya di tunjukkan ke Utinya dengan mengambil posisi berbagai arah dari sudut rumah kami. Diseberang sana terdengar suara Uti dan mbah Kung dengan suara khas yang renyah di usianya yang sudah renta menyapa si bungsu. Yaaa...suara yang selalu membuat anak-anak kami rindu dengan pelukannya, rindu dengan kasih sayangnya, maklum hanya bisa ketemu di momen-momen liburan sekolah. Dan Idul Fitri tahun ini momen  yang sudah ditunggu-tunggu untuk berlibur di rumah Uti seperti kebiasaan sebelumnya.

Entah sudah berapa banyaknya kalimat yang terlontar dengan nada manjanya dengan Uti, Aku lihat air mata mengalir ke pipinya. Ya... si bungsu sesenggukan... Tapi tidak berapa lama senyumnya terlihat lagi... Dan Aku berusaha curi dengar, ternyata si Uti memperlihatkan gambar dari seberang sana, sebuah toples berisi kue sarang semut (istilah jawa omah tawon atau kembang goyang). Uti memperlihatkan kue yang biasa di buatnya sendiri di momen lebaran untuk cucu-cucunya. Uti memang jago membuat kue yang satu ini, renyahnya selalu membuat si bungsu pingin lagi dan lagi.

Si bungsu tertawa cekikikan, pamer ke Utinya, karena kue itu juga ada di meja saji rumah kami, dan balik memperlihatkan gambarnya ke Uti. Memang aku sengaja membuatkan jauh-jauh hari, karena aku tahu anak-anak suka renyahnya kue yang satu ini. Ya... ternyata kue SARANG SEMUT bisa mencairkan suasana lebaran kami, terutama  si bungsu yang sudah menyimpan rasa kangen dengan Mbah Kung dan Uti yang ada di kota lain.

Bisa lihat resep dan cara buatnya di channel sirri handayani

https://youtu.be/f1-WEs8pVzk

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN TIK

Menerbitkan Buku dari Hasil PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

Mas Brian Sang blogger Muda