SISTEM KERJA BERBASIS OUTCOME

Sabtu, 11 Juli 2020



Satu Solusi teknis
SDM Unggul, Produktif, Inovatif, Kompetitif
"Sistem Kerja berbasis OUTCOME"

Host : Dr. Capri Anjaya
Nara Sumber : Dr. Tri Warsono, MM, CT NLP.

Provile Narsum

        Beliau menyelesaikan gelar Doktor di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia denganportofolio yang terbuktimampu memberhasilkan Klien di berbagaibidang yang disenangi. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang pengembangan kualitas organisasi, nmanajemen dan SDM. Beliau terus smangat sebagai Intruktur Utama, Situational Leadership 9ken Bianchard), behavional Analyst, human Resource professional, Professional Assessor danDICS, Neuro Linguistic &Ericksonian Coach, Neuro-Linguistic Programing (NLP), International Neuro Linguistic Communication Consultant, dan Hypnotherapist dan NLP Therapist.

     webinar yang diselenggarakan PSSDM kali ini menjawab, jika kita mau maju dibidang apa saja entah di bidang ekonomi, pendidikan atau yang lainnya dalam sebuah organisasi, hendaknya menerapkan sistem kerja berbasis OUTCOME, yang di dalamnya ada bahu-membahu atau kerjasama. 

     Jika kita lihat dalam sebuah organisasi terpampang  visi. janganlah visi hanya dipakai alat untuk merketing saja, tetapi tidak untuk benar-benar menapaki marketing yang baik. Visi mencakup semua yang ada di dalamnya(ruh), sehingga semua yang ada didalamnya berkewajiban mewujudkan menjadi nyata, fenomena yang terjadi job discripton sudah tercantum, disusun oleh pemegang jabatan, disusun oleh atasan, disusun secara paket oleh konsultan, sehingga seringkali muncul kata-kata bahwa, "tugas saya hanya ini", "saya kerja sesuai instruksi saja", "jangan mencampuri pekerjaan saya", hidupnya hanya dengan jobnya sendiri-sendiri, sedangkan  ciri organisasi adalah adanya bahu-membahu untuk menjapai tujuan.

     Menurut beliau SDM sebagai  pemberi solusi / outcome terbaik ke user-usernya dan akan menjadi asset penting dalam perusahaan. Sedangkan usernya adalah semua pihak/jasa/data/informasi/laporan dari jabatan tertentu untuk membantu memberhasikan target kenerja sebuah organisasi. sebaik apapun SDM dan user-user tidak akan memperoleh tarket kinerja yang maksimal tanpa adanya OUTCOME (bahu-membahu/kerjasama). Gambaran proses awal Manajemen SDM sebagai berikut:

     Langkah pengembangan SDM, kebanyakan orang hanya fokus di bagian atau jabatannya sendiri, sehingga diulang-ulang hasilnya sama juga, maka SDM indonesia tidak segera berkembang, sehingga menurut beliau visi harus diturunkan menjadi work plan, jika sekolah ingin the best maka cari datang kesana cari tahu bagaimana bisa seperti itu. Tetapkan jejak nya dengan bahu-membahu, setiap jabatan PASTI menghasilkan output, memiliki USERS/KLIEN, sehingga USER bisa berprestasi di jabatannya dan tahu apa yang diperlukannya.

      Kualitas kerja dari input, proses, output dan outcome yang menghasilkan quality control room, di sini nanti akan diketahui bagian mana yang kurang, dimana semua pekerjaan akan bisa dikontrol bersama, sehingga bisa bahu-membahu untuk memperbaiki yang akhirnya suatu organisasi akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Seringkali di organisasi kita jumpai karakteristik dari manusia (human) diantaranya:

  1. Mampu (mau ber OUTCOME)
  2. Belum mampu (mau ber OUTCOME)
  3. Benar-benar tidak mampu (benar-benar mau)
  4. Benar-benar mampu (benar-benar tidak mau)
  5. Benar-benar tidak mampu (benar-benar tidak mau)

     Kesimpulannya, untuk memajukan organisasi yang bergerak dibidang apa saja, bukan lagi hanya SDM yang disiapkan tetapi lebih dari itu, yaitu adanya OUTCOME ( bahu-membahu/ kerjasama) di dalam organisasi itu sendiri.

" if you always do what you always did, you will always get what you always got" (Albert Einstein)

#Dr.TriWarsono,MM,CT.MLP.
#PSSMD
#PSSDM2


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN TIK

MS-OFFICE WORD 2010

SESAAT BERSAMA MBAK LEONNY DI AISEI