NASI KUNING YANG LEZAT

 31 Oktober 2020


"Mi...Umi...tadi adek lihat kebanyakan nasi kotaknya warna kuning, kenapa ya Mi...selalu setiap peringatan maulid Nabi kayaknya selalu nasi kuning ya???

Pagi yang cerah, si adek berangkat ke sekolah dengan riang, ada peringatan Maulid Nabi Muhammad untuk kami kaum muslim. Seperti tahun-tahun sebelumnya, meskipun masih suasana covid tetap taat pada protokol kesehatan sedemikian rupa sudah diatur oleh pihak sekolah, tanpa mengurangi kekidmatan dari peringatan maulid nabi (hari kelahiran nabi Muhammad saw) itu sendiri.

Adek sudah mempersiapkan untuk ikut membaca diba'an (kitab diba' berisi sholawat dan sanjungan pada nabi). Tidak lupa setelah serangkaian acara pasti ada acara makan bersama. Si adek juga request menu yang disukainya, seperti anak-anak kecil lain sukanya masakan yang manis, maunya semua masakan pakai bumbu kecap, takut cabe.

Aku menunggu sebentar di pinggir gedung sekolahnya, tak lama kemudian si adek keluar ruangan menyusul teman-temannya dengan teratur, menghampiri jemputan masing-masing. Sampai akhirnya sampailah kami di rumah, eeee....si adek baru buka nasi kotaknya...baru mau dimakan...kok tidak bareng-bareng dengan teman-temannya di sekolah, malah dibawa pulang.

"Mi...Umi...tadi adek lihat kebanyakan nasi kotaknya warna kuning, kenapa ya Mi...selalu setiap peringatan maulid Nabi kayaknya selalu nasi kuning ya???. Tuh lihat Mi...nasi kotak bagian adek juga kuning, lauknya juga gak pedes....adek suka"

Aku jelaskan ke adek, setiap momen-momen tertentu, misal peringatan maulid Nabi seperti ini, hari kemerdekaan atau hari-hari lain yang dianggap penting, biasanya kita selamatan sebagai wujud dari rasa syukur kita ke pencipta yaitu Alloh swt, wujud syukur itu kita wujudkan sedekah dengan memberikan masakan, biasanya masakan nasi diberi warna kuning dengan rempah-rempah lain biar rasanya juga lebih sedap. warna kuning sendiri melampangkan warna emas, artinya kehidupan kita biar lebih dan selalu berjaya layaknya emas yang selalu bersinar, semua itu adalah tradisi turun temurun. 

Akhirnya si adek manggut-manggut mendapatkan jawabannya, padahal aku sendiri mencari jawabannya dari mbak google 😀😀😀😀😀. Yang penting si adek tahu...sampai nasi kuningnya juga hampir habis



#30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallange

#WarisanAISEI

#pendidikbercerita

#Day23AISEIWritingChallange

#ByHand

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN TIK

Menerbitkan Buku dari Hasil PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

Mas Brian Sang blogger Muda