GIGITAN HEWAN TENGU

 Senin, 2 November 2020


       Setelah tugas-tugas BDR (Belajar Dari Rumah) selesai dikerjakan, adek bergegas bermain dengan teman-teman kecilnya di dekat rumah. Membuat rumah-rumahan dari pasir, asyiknya bercanda ria. Sudah semua terlupakan, pasir yang di tata rapi oleh Abi jadi berserakan kemana-mana. Menggali lubang di pasir membenamkan kaki bergantian dengan temannya, entah apa namanya permainan itu, yang jelas aku biarkan saja selagi hatinya senang, toh apa artinya pasir berserakan, nanti juga bisa dirapikan lagi.

Sampai akhirnya waktu dzuhur tiba, suara adzan berkumandang, aku peringatkan untuk segera mandi, teman-temannya juga pulang. Dan rupanya janjian untuk meneruskan lagi bermainnya.

"Umi...umi...thithitku (maaf sebutan kemalun) gatal sekali, gak tahan", celoteh si adek

"Umi...ini di kasih apa biar gak gatal...???

Kata si kakak kedua, "Biasanya rasa gatal itu diolesi balsem dek, biar gak terasa gatalnya" (sambil ketawa-ketiwi)

"Aduh... kakak, ya emang gak gatal, tapi ganti rasa panas dong", sahut adek (dengan nada agak merengek) 

       Aku segera mendatangi adek memecah suasana, aku coba lihat di areanya, sudah bentol besar sekali. Aku panggil si kakak untuk mengambilkan minyak tawon, segera aku olesi dan ternyata, ada hewan kecil sekali rupanya sudah kemerahan menyedot darah, Aku sebut namanya tengu

        Hewan tengu biasa melekat di kulit, (maaf biasanya di thithit/ kulit kelamin anak) sewaktu bermain tanah atau di kebun. Hewan ini melekat sangat erat sekali, jika di garuk semakin gatal dan area yang dilekati menjadi bentol semakin besar. Aku biasa olesi dengan minyak tawon, sifatnya lentur baru mudah diambil dengan cotton bud (pembersih telinga). Namanya hewan apa ya... di tempat anda...???


#30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallange

#WarisanAISEI

#pendidikbercerita

#Day27AISEIWritingChallange

#ByHand

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN TIK

DIGITAL TOOL

ANIMASI PLOTAGON